Presiden Jimmy Carter: AS Pernah Menggunakan Kekuatan Clairvoyant untuk Intelijen
Artikel ini mengungkap sebuah kisah menarik tentang mantan Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter, dan keterlibatan pemerintah AS dalam eksplorasi "kekuatan clairvoyant" atau kemampuan untuk melihat atau mengetahui hal-hal di luar jangkauan indra manusia biasa. Topik ini terutama berkaitan dengan proyek pemerintah yang dikenal sebagai "Stargate Project," yang mengkaji penggunaan kemampuan psikis untuk tujuan intelijen dan pertahanan. Dalam wawancara dan laporan tertentu, Carter pernah mengisyaratkan bahwa AS memang pernah menggunakan "kekuatan clairvoyant" untuk kepentingan nasional.
Stargate Project: Eksplorasi Resmi Kekuatan Psikis
Pada tahun 1970-an, di tengah ketegangan Perang Dingin, Amerika Serikat mulai serius meneliti berbagai metode yang tidak konvensional untuk tujuan intelijen, termasuk penggunaan clairvoyance, remote viewing (melihat jarak jauh), dan kemampuan psikis lainnya. Ini berujung pada pembentukan Stargate Project, sebuah program rahasia yang didanai oleh CIA dan Departemen Pertahanan AS. Tujuan proyek ini adalah memanfaatkan kemampuan psikis sebagai alat untuk mengumpulkan informasi, terutama mengenai Uni Soviet.
Remote viewing, teknik yang paling sering digunakan, melibatkan individu dengan kemampuan psikis untuk menggambarkan lokasi, objek, atau aktivitas tertentu yang jauh dari mereka secara fisik. Meskipun terdengar seperti fiksi ilmiah, proyek ini berlangsung selama lebih dari dua dekade dan bahkan mendapat dukungan dari beberapa kalangan ilmiah, termasuk fisikawan yang mempelajari fenomena parapsikologi.
Jimmy Carter dan Keterlibatan AS dalam Penggunaan Clairvoyance
Pada sebuah kesempatan, mantan Presiden Jimmy Carter mengungkapkan bahwa selama masa kepemimpinannya, kekuatan clairvoyant pernah digunakan dalam misi rahasia yang melibatkan remote viewing. Salah satu kasus yang ia ceritakan adalah ketika intelijen AS tidak dapat menemukan sebuah pesawat mata-mata Soviet yang hilang di wilayah terpencil Afrika. Pada saat itu, para pejabat intelijen meminta bantuan dari individu dengan kemampuan psikis untuk menentukan lokasi pesawat tersebut.
Menurut Carter, seorang individu yang disebut sebagai "remote viewer" berhasil memberikan informasi yang sangat akurat mengenai lokasi pesawat yang hilang, meskipun lokasinya sangat sulit ditemukan. Pengakuan Carter mengenai penggunaan kemampuan psikis dalam operasi militer ini memperkuat spekulasi bahwa AS memang secara aktif mengeksplorasi dan memanfaatkan kekuatan tersebut.
Tanggapan Publik dan Komunitas Ilmiah
Pengakuan Presiden Carter tentang penggunaan "kekuatan clairvoyant" menimbulkan berbagai reaksi. Beberapa orang menganggap cerita ini sebagai bukti bahwa kekuatan psikis memiliki potensi nyata dalam operasi militer dan intelijen. Namun, banyak ilmuwan dan skeptis yang meragukan klaim tersebut, menganggap hasil dari remote viewing lebih bersifat kebetulan daripada keterampilan nyata.
Proyek Stargate sendiri akhirnya ditutup pada tahun 1995, setelah evaluasi yang dilakukan oleh CIA menyimpulkan bahwa hasil yang diperoleh dari proyek tersebut tidak cukup andal untuk digunakan dalam pengambilan keputusan intelijen. Meskipun demikian, sebagian informasi mengenai program ini telah dideklasifikasi, menunjukkan bahwa pemerintah AS memang melakukan penelitian ekstensif terhadap kemampuan psikis.
Apakah "Kekuatan Clairvoyant" Benar-benar Nyata?
Fenomena clairvoyance dan remote viewing telah dipelajari selama bertahun-tahun, baik oleh komunitas parapsikologi maupun badan intelijen. Penelitian ilmiah tentang kemampuan psikis menunjukkan hasil yang beragam, dengan beberapa eksperimen menunjukkan bukti keberadaan fenomena ini, sementara eksperimen lain gagal mereplikasinya. Ini menjadikan klaim mengenai "kekuatan clairvoyant" sebagai sesuatu yang kontroversial dan sering kali dianggap berada di batas antara ilmu pengetahuan dan pseudosains.
Bagi sebagian orang, fakta bahwa AS pernah secara resmi meneliti kemampuan psikis menjadi bukti bahwa ada sesuatu yang berharga dalam klaim tersebut. Di sisi lain, kritik terhadap proyek seperti Stargate adalah bahwa hasilnya sering kali terlalu samar dan tidak dapat diandalkan sebagai alat utama untuk pengumpulan informasi.
Kesimpulan
Kisah tentang Presiden Carter dan klaim mengenai penggunaan "kekuatan clairvoyant" oleh AS memberikan gambaran tentang ketertarikan pemerintah terhadap metode non-konvensional dalam upaya mempertahankan keamanan nasional. Meskipun proyek seperti Stargate tidak lagi aktif dan dianggap tidak cukup andal, fakta bahwa penelitian semacam itu pernah ada menandakan bahwa bahkan badan intelijen besar seperti CIA pernah mempertimbangkan segala cara, termasuk menggunakan kekuatan psikis, untuk mendapatkan keunggulan strategis.
Cerita ini tetap menjadi bagian menarik dari sejarah "perang dingin" dan menunjukkan bagaimana pemerintah terkadang mengeksplorasi metode yang tidak biasa, meskipun mungkin belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah. Pengakuan Carter menambah lapisan lain pada misteri ini, menunjukkan bahwa mungkin masih banyak hal yang tidak diketahui atau belum sepenuhnya terungkap tentang penggunaan kemampuan psikis oleh negara-negara besar.
Artikel ini terutama didasarkan pada laporan dan wawancara publik, berikut adalah beberapa referensi yang relevan yang dapat digunakan untuk memperkuat informasi dalam artikel ini:
Jimmy Carter Mengungkap Penggunaan Remote Viewing oleh AS
Dalam beberapa wawancara, Jimmy Carter pernah menceritakan tentang kejadian di mana seorang remote viewer membantu menemukan sebuah pesawat mata-mata Soviet yang jatuh. Salah satu sumber cerita ini dapat ditemukan dalam wawancaranya dengan The Skeptics Society pada 2005, di mana ia menjelaskan secara singkat tentang kejadian tersebut dan bagaimana remote viewing digunakan untuk menemukan lokasi pesawat.Stargate Project dan Remote Viewing
Program Stargate, yang melibatkan penggunaan kemampuan psikis oleh militer dan intelijen AS, telah didokumentasikan dalam berbagai laporan yang telah dideklasifikasi. CIA secara resmi menutup proyek ini pada tahun 1995 setelah dilakukan evaluasi oleh American Institutes for Research (AIR), yang menyimpulkan bahwa data yang dikumpulkan dari remote viewing tidak cukup akurat untuk digunakan dalam operasi intelijen. Dokumen yang dideklasifikasi mengenai proyek Stargate tersedia melalui situs web CIA, termasuk arsip yang berjudul "The Stargate Collection."Literatur tentang Remote Viewing dan Clairvoyance
Ada beberapa buku dan artikel yang meneliti dan membahas kemampuan psikis serta upaya AS dalam penelitian ini. Salah satunya adalah "The Men Who Stare at Goats" oleh Jon Ronson, yang membahas eksplorasi pemerintah AS dalam hal kemampuan psikis selama beberapa dekade, termasuk remote viewing. Meskipun buku ini memiliki nada satir, isinya didasarkan pada wawancara dan penelitian nyata mengenai eksperimen militer yang tidak konvensional.Penilaian Akademis tentang Remote Viewing
Evaluasi oleh American Institutes for Research yang disebutkan sebelumnya, yang menyimpulkan bahwa eksperimen terkait kemampuan psikis tidak menghasilkan bukti yang cukup meyakinkan, menjadi dasar bagi penghentian proyek Stargate. Laporan ini memberikan wawasan tentang bagaimana komunitas ilmiah menilai efektivitas remote viewing.Parapsikologi dan Penelitian Ilmiah
Jurnal dan makalah akademis di bidang parapsikologi sering kali membahas eksperimen terkait clairvoyance dan remote viewing. Misalnya, Journal of Parapsychology telah menerbitkan banyak penelitian tentang klaim psikis dan usaha ilmiah untuk memverifikasi kemampuan tersebut.
Dengan menggunakan sumber-sumber ini, artikel di atas dapat memiliki landasan yang lebih kuat, meskipun topik mengenai kekuatan clairvoyant dan proyek rahasia seperti Stargate masih kontroversial dan sering diperdebatkan dalam komunitas ilmiah.
Pen.@Cp. Sumber : Internet